Setibanya saya di jepang, saya sudah mencoba sesuatu yang mungkin belum pernah orang lain coba sebelumnya sebagai pendatang baru di jepang. Dan hal tersebutlah yang membuat saya tahu lebih banyak mengenai bahasa jepang. Awalnya memang takut. Takut salah, takut bertanya, bahkan mungkin bagi orang lain ini sangat memalukan. Tapi berkat keberanian tersebut, saya banyak mendapatkan keuntungan dan hal tersebut masih saya lakukan sampai saat ini. Dari apa yang saya lakukan tersebut, kemudian banyak teman saya yang ingin mencoba dan sekarang mereka sudah tidak asing lagi dengan hal-hal tersebut. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Amazon.co.jp

Bagi orang awam yang baru masuk ke jepang, saya rasa akan sulit bisa mengerti bagaimana cara belanja di salah satu toko online sebesar Amazon ini. Ini bukan kali pertamanya saya mendengar nama amazon. Sebelumnya saya juga tahu. Namun selama berada di indonesia, belanja di toko online ini sangat jarang dan tidak semua orang bisa melakukannya (karena belum ada di indonesia).


Setibanya saya di jepang, ada salah seorang teman saya meminta saya untuk mencarikan buku yang akan digunakannya sebagai referensi skripsinya. Awalnya saya hanya mencoba mencari informasi melalui mesin pencari Google dan saya menemukan toko yang menjual buku tersebut. Setelah saya temukan, saya berkomunikasi dengan petugas toko melalui email dan itupun saya menggunakan bahasa inggris (masih belum tahu cara menulis email dalam bahasa jepang). Akhirnya satu buku bisa saya dapatkan meskipun harus dengan susah payah berkomunikasi dengan mereka dan saya baru tahu untuk pertama kalinya sistem pembayaran di jepang dengan istilah Cash on Delivery atau COD/ 代金引き atau sering disingkat 代引き. Mungkin memang tidak asing kalau cod di dalam dunia jual beli online di indonesia. Yakni setelah deal, ketemuan, lihat barang, baru bayar. Akan tetapi sistem COD di jepang, menggunakan jasa pengiriman, sehingga ongkos kirim dan harga barang dibayar oleh pembeli kepada pihak pengirim barang saat barang sudah diserahkan. 

Itulah pertama kalinya saya bertransakksi di jepang dengan sebuah toko buku yang pusatnya ada di Umeda, sedangkan saat itu saya masih tinggal di Kenshu-center daerah Abenoku Osaka. Lalu untuk kedua kalinya, teman saya masih meminta saya membelikan beberapa buku dan buku tersebut hanya ada di sebuah toko online terbesar di Jepang yakni Amazon. Akhirnya dengan usaha keras membaca petunjuk aturan main belanja di Amazon, saya mencoba bertransaksi untuk pertama kalinya. Meskipun sebenarnya ada google translate, tapi saat itu saya mencoba memahami penjelasan yang bertuliskan kanji dengan kamus Nelson yang saya bawa dari Indonesia. Untung saja saya bawa kamus tersebut sehingga memudahkan saya membaca informasi yang ditulis dengan kanji. Kamus tersebut masih saya gunakan sampai sekarang. 

Lalu pada step terakhir saat harus membayar di konbini, saya kebingungan bagaimana cara membayarnya. Karena pada penjelasan ditulis bahwa pembayaran dilakukan di sebuah mesin yang ada di dalam konbini dengan memasukkan angka-angka tertentu. Akhirnya karena saya sangat penasaran, saya coba memberanikan diri bertanya kepada petugas konbini, sampai dengan saya harus membawa laptop saya ke dalam konbini. Ada sedikit rasa malu waktu itu. Selain itu bahasa jepang saya juga masih belum lancar. Setelah dijelaskan oleh petugas baru saya mengerti. Ada namanya 支払い番号 yang harus dimasukkan di mesin pembayaran, lalu setelah mendapat struk, uangnya di bayarkan di kasir.

Jika saat itu saya tidak berani mencoba, mungkin sampai sekarang saya tidak tahu apa-apa. Bahkan semenjak saat itu, hampir 97% saya membeli barang melalui amazon. Terutama buku-buku bahasa jepang. Selain cara pembayaran yang praktis, ada barang bekas juga yang kualitasnya masih bagus. Teman-teman saya setelah saya ajarin juga ketagihan menggunakan aplikasi belanja online tersebut. Jadi mungkin petugas amazon dan kantor pos sudah hafal dengan alamat dimana kami tinggal..

2. JP BANK/ ゆうちょ銀行

Sebenarnya dari perusahaan saya, gajian tidak menggunakan JP Bank. Pada awalnya saya sengaja membuat akun rekening Bank JP supaya kalau butuh uang, saya bisa meminjam teman yang jauh dan rata-rata menggunakan Bank JP ini untuk transfer. Lalu pada saat membuat kartu ini, saya malah ditawari untuk membuat JP Bank Card atau Kartu Kredit yang menjadi satu dengan kartu debit. Karena saya tahu manfaat kartu kredit ini (terutama saat transaksi di Amazon sangat bermanfaat) sehingga saya mengiyakan dan saya isi formulir dengan dipandu oleh petugasnya.




Beberapa saat akhirnya kartu kredit jadi dan untuk mengakses transaksi harus masuk ke website yang tidak bisa di akses bahasa inggris sama sekali. Sehingga mau tidak mau harus membaca kanji yang sama sekali belum pernah saya pelajari. Selain itu saya juga mengajukan aplikasi untuk menggunakan layanan ゆうちょダイレクト atau layanan internet banking Bank JP. 

Untuk mengajukan aplikasi layanan ini, sekali lagi semua ditulis dengan bahasa jepang. Disitulah saya banyak belajar memahami informasi tertulis. Dan kebanyakan saya belajar dari internet yang saya akses.

Dengan adanya kartu kredit, transaksi di Amazon yang sebelumnya saya harus ke konbini untuk membayar, sekarang hanya perlu memasukkan nomor kartu kredit saja, dan hari berikutnya barang di kirim. Akan tetapi setelah mempunyai kartu kredit ini, kebiasaan konsumtif membuat keuangan saya memburuk. Ingin ini tinggal klik, beli itu tinggal klik.

3. Yahoo

Saya mengenal yahoo sudah sejak dari awal mengenal internet. Namun manfaat layanan Yahoo yang maksimal saya bisa rasakan di jepang ini. Saya mulai menggunakan layanan Yahoo ini berkat ada teman orang Jepang yang selalu memberikan saran saat saya menanyakan buku, dia berikan saya link dari Yahoo auction. Yahoo auction atau Yahoo Lelang adalah salah satu layanan lelang barang online terbesar di jepang. Saat itu saya tidak tahu sama sekali mengenai jual beli dengan cara lelang. Apalagi secara online. Karena saya hanya tahu belanja online melalui Amazon.




Akhirnya karena sering saya mendapat saran membeli buku di Yahoo auction itu, saya semakin penasaran dan saya mencoba transaksi pertama saya dengan membeli handphone di situs lelang tersebut. Dan berhasil. Saya mulai mempelajari aturan main situs tersebut. Sekali lagi, semua ditulis dalam bahas jepang. Terutama pada bagian penjelasan barang pada 商品詳細を見る. Dalam penjelasan spesifikasi atau kondisi barang jika tidak dibaca dengan baik, biasanya bisa jadi mendapatkan barang yang tidak sesuai yang dibayangkan (bukan karena pedagang yang curang tapi karena ketidaktahuan kita karena tidak membaca). Dari jual beli lelang tersebut saya banyak mempelajari kosakata baru seperti ジャンク (junk)、簡単決済支払い(Pembayaran dengan mudah),dan masih banyak lagi kosakata baru yang saya dapatkan dari aktifitas tersebut. 

Dalam auction tersebut, Yahoo menawarkan satu lagi layanan kartu yang bisa memudahkan dalam transaksi. Tanpa saya bertanya kepada siapapun, saya mencoba mengisi aplikasi yang tersedia dalam websitenya dan akhirnya kartu saya di Approve. Sehingga kartu Yahoo tersebut menjadi kartu kredit ke dua yang pernah saya miliki. Dengan adanya kartu tersebut, saya semakin mudah dalam transaksi lelang di Yahoo auction. 

Semakin lama saya semakin penasaran dan saya mencoba hal baru dalam auction tersebut. Kali ini tidak hanya membeli, tapi saya juga mencoba melelang barang. Karena situs lelang tersebut ada di seluruh jepang, sehingga kebanyakan yang mengikuti lelang adalah orang jepang. Jadi sekali lagi mau tidak mau saat berkomunikasi melalui email harus menggunakan bahasa jepang. Dari pengalaman tersebutlah saya belajar banyak mengenai hal-hal baru. Terutama bagaimana cara berkomunikasi dengan pelanggan.

Semenjak saat itu, saya mulai belajar bagaimana cara bertransaksi yang baik. Hingga saat ini sudah ratusan transaksi yang saya lakukan di situs lelang itu.

Sampai saat ini saya masih melakukan hal-hal diatas. Kemampuan bahasa jepang saya menjadi lebih baik meskipun saya termasuk yang jarang mengobrol dengan orang jepang, akan tetapi dengan banyak membaca informasi di internet tersebut saya belajar banyak kosakata baru. 

Pengalaman inilah yang berpengaruh banyak dalam proses belajar bahasa jepang saya. Tapi bukan berarti anda harus melakukan persis seperti yang saya lakukan tersebut diatas. Hanya saja perlu suatu keberanian untuk mengawali hal-hal yang ingin kita lakukan sebagai suatu pelajaran yang akan bermanfaat bagi anda suatu saat nanti. Tidak selalu mengenai bahasa jepang, tidak selalu yang berhubungn dengan jepang. Namun dalam semua aspek, hal ini harus bisa kita terapkan. Keberanian untuk mencoba sesuatu yang baik insyaallah akan menjadi baik untuk masa depan kita.

Sekian semoga tulisan ini bisa bermanfaat.