Tidak terasa hari ini ( 4 Desember 2016 ) Ujian Kemampuan Bahasa Jepang putaran ke-2 diselenggarakan serempak di seluruh penjuru dunia. Tak terkecuali di Indonesia yang dari tahun ke tahun pesertanya semakin bertambah.

Bagi Anda yang mengikuti ujian, tetaplah fokus dan tenang dalam mengerjakan soal JLPT . Pada kesempatan kali ini, cobalah untuk mengukur kemampuan sejati Anda, sebagai tolok ukur proses belajar bahasa jepang anda sampai dengan saat ini. Abaikan hasil dan skor. Kerahkan kemampuan Anda dengan maksimal. Dan tetap fokus! Jangan sampai kesalahan kecil membuat Anda tidak bisa mengerjakan soal dengan baik.
Untuk itu kali ini saya masih akan memberikan beberapa tips saat mengerjakan soal JLPT. Seperti yang saya tulis dalam grup facebook [ Ayo Belajar JLPT N3 ] berikut ini tips saat mengerjakan soal JLPT:

1. Tips memilih jawaban

Dalam soal JLPT, masalah sepele yang perlu kita waspadai adalah susunan pilihan jawaban. Sejak dari sekolah dasar (SD) kita sudah terbiasa dengan pilihan jawaban dengan susunan A,B,C atau D, tetapi dalam JLPT pilihan jawabannya adalah 1,2,3 atau 4. Mungkin jika hanya berbeda tipe pilihan antara abjad atau angka masih bukan menjadi masalah yang besar. Akan tetapi ada struktur pengurutan jawaban yang berbeda antara jawaban versi ujian indonesia dan ujian versi JLPT. Untuk lebih jelasnya bisa Anda baca di Soal Pilihan Ganda Pada JLPT.


2. Tips mengerjakan soal Kanji

Beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat mengerjakan soal kanji:
  • Kanji itu seperti puzzle. Terkadang seperti psychotest pada saat akan masuk ke perusahaan. Yang diutak-atik adalah bentuk. Kita mungkin tahu kanji yang ditanyakan. Namun belum tentu kita bisa dengan tepat memilih jawaban yang benar, jika kita tidak teliti. 
  • Panjang pendek pasti jadi permasalahan yang selalu muncul dalam soal. Karena hal ini memang perlu diperhatikan. Bahkan bagi orang jepang yang telinganya jeli, saat kita salah mengucapkan panjang dan pendeknya mereka akan bingung dan bahkan bisa salah tangkap ucapan kita (berdasarkan cara baca kanji).
  • Hati-hati dengan okurigana. Kanji dengan cara baca kunyomi mungkin bagi sebagian besar dari anda adalah yang paling mudah dihafal. Tapi bagi yang sudah mulai menapak ke level yang lebih tinggi, akan semakin menyadari bahwa bunyi kunyomi itu jauh lebih banyak daripada onyomi. Dan untuk mengingat okurigana itu cukup susah. Biasanya masalah ini lah yang juga akan dikeluarkan pada soal kanji JLPT. Misalnya kanji di bawah ini : あたたかい (hangat) apakah akan ditulis dengan: 
暖い
暖かい
暖たかい
暖たたかい

  • Pada soal kanji 問題 1 fokus pada soal kanji yang digaris-bawahi. Pertanyaan akan cenderung tidak penting (untuk level N3 kebawah). Tapi tentu saja pertanyaan juga perlu dibaca. Hanya saja untuk level N3 pertanyaan yang menjebak untuk tipe soal Kanji - Yomikata, masih belum dikeluarkan. Sehingga fokus saja pada kanji yang ditanyakan. Perhatikan juga pada bunyi panjang pendek, serta rendaku (連濁)yang biasa digunakan untuk menjebak.
  • Tetap fokus. Kepercayaan diri yang berlebihan akan membuat anda tidak fokus dan bisa salah memilih jawaban yang tepat (meskipun tahu jawaban yang benar).

3. Tips mengerjakan soal Bunpou

Saya lebih sering menyebutnya dengan soal LOGIKA. Karena untuk memahami pola kalimat kita dituntut untuk bisa memahami secara kondisional dan kontekstual. Ini lah hubungan pola kalimat dengan logika tersebut.

Sehingga saya menyarankan jika anda ingin menguasai bunpou N3 , maka kuasailah bunpou N4&5 100%. Tidak boleh ada yang terlewat. Karena peamahan pada level sebelumnya akan menentukan percepatan pemahaman anda pada level yang lebih tinggi.

Baca : [ Kumpulan Bunpou N3 ]

4. Tips mengerjakan soal Choukai
  • Saya lebih suka menyebutnya dengan [Mendengarkan Kanji]. Karena saat mendengarkan soal, kita harus tahu kosakata apa yang sedang diucapkan. Dan cara saya memahami choukai adalah saya harus memahami kanjinya (jika kosakata tersebut termasuk kosakata kanji). Pada saat diperdengarkan dan saya bisa membayangkan kanji yang dimaksud, maka saya akan lebih cepat memahaminya bahkan saat saya tidak ingat cara bacanya. 
  • Jika anda termasuk tipe yang masih suka dan tergantung pada hiragana, maka pendengaran anda tidak akan jauh lebih baik. Karena bahasa jepang identik dengan kanji dan dengan kanjilah orang jepang bisa mengidentifikasi makna dengan tepat. Jadi saat choukai jika masih membayangkan hiragananya, maka anda akan bingung . Apalagi saat bertemu dengan kosakata yang hampir sama bunyinya. Kosakata yang bunyinya sama tapi artinya berbeda, dalam bahasa jepang itu sangatlah banyak. Jadi pelajari kanji dengan baik, jika ingin kemampuan bahasa jepang anda bisa berkembang dengan pesat.
  • Bayangkan kondisi sebenarnya dalam percakapan tersebut. Jika hanya fokus pada kosakata, biasanya akan menyebabkan salah persepsi. Hal ini dikarenakan, tidak bisa menyelaraskan pemahaman kosakata dengan kondisi dan situasi pada percakapan tersebut. Sehingga kenapa peserta yang mengikuti ujian di indonesia nilai choukainya jauh lebih kecil adalah karena mereka belum pernah melihat situasi yang sesungguhnya. Apalagi jika tidak pandai mengimajinasikan dengan baik percakapan yang sedang berlangsung. Maka dalam choukai itu, konsentrasi akan terpecah menjadi 3: membaca soal, memahami kosakata, dan membayangkan situasi. Jika kita sudah bisa menyelaraskan 3 hal tersebut, maka soal choukai akan bisa dikerjakan dengan baik.
  • Abaikan soal yang sudah berlalu. Jika masih dipikirkan pada soal berikutnya, maka konsentrasi terpecah dan biasanya akan berlanjut pada soal berikutnya. Hal ini fatal menurut saya. Jadi lupakan soal yang sudah berlalu. Fokus pada soal yang sedang diperdengarkan saat ini.
  • Abaikan yomikata pada soal. Jangan terkecoh. Saat anda memikirkan yomikata, maka anda akan membuang waktu lebih banyak. Padahal dalam sesi ini yang dituntut adalah pemahaman pendengaran. Jadi fokus dengan pendengaran dan makna. Abaikan FURIGANA pada soal. Furigana menurut saya adalah jebakan. Karena saya pernah menemui kosakata N3 muncul pada soal Choukai N2 dan diberi furigana. Lalu apa maksudnya ini? Tidak lain adalah supaya kita membacanya dan menghabiskan waktu (meskipun hanya 1 detik saja).
5. Tips mengerjakan soal Dokkai
  • Dalam dokkai, masih banyak yang selalu mengeluhkan soal FURIGANA. Padahal ini tidaklah penting. Coba bayangkan jika pada suatu bacaan dengan banyak kanji dan diberi furigana, akan tetapi anda tetap tidak tahu maknanya, apakah ini akan memudahkan anda menjawab pertanyaan? Tentu tidak.
  • Dalam dokkai yang berperan penting adalah memahami makna. Dan yang paling berpengaruh adalah kemampuan memahami kanji serta pola kalimat. Kanji menjadi pokok dari bacaan. Karena kanji adalah termasuk kosakata yang akan mempengaruhi ISI dari bacaan tersebut. Sedangkan pola kalimat akan berpengaruh pada MAKNA/Konteks kalimat atau bacaan. Jika kemampuan penguasaan pola kalimat lemah, bisa jadi akan menyebabkan salah persepsi sehingga akan sulit untuk menentukan jawaban yang tepat. Jadi kalau saya mengerjakan soal dokkai, biasanya saya akan lebih dahulu mengecek kanji yang terdapat dalam bacaan tersebut. Jika sudah menguasai 80-90 % kanjinya, maka saya yakin saya paham dengan isinya. Jika masih banyak kanji yang belum dikuasai, saya sarankan jangan terlalu lama membaca. Karena mau dibaca berapa kali pun maka tetap saja tidak akan paham. 
  • Dalam soal dokkai, kita bukan dituntut untuk menerjemahkan ke dalam bahasa indonesia. Akan tetapi sekali lagi, kita hanya butuh memahami makna. Banyak diantara kita masih sering melakukan kesalahan ini. Menerjemahkan kalimat per kalimat. Bahkan kata per kata. Ya pasti waktu anda akan habis untuk ini. Sehingga berlatih bagaimana cara memahami bacaan akan membantu anda mengerjakan soal dokkai dengan lebih cepat dan tepat.
  • Jika memang tidak memahami isi bacaan, pergilah dari soal tersebut. Lewatkan. Lanjutkan. Kesimpulannya adalah memang anda belum bisa memahami bacaan tersebut. Inilah yang saya maksud dengan menilai kemampuan diri. Tidak hanya terobsesi dengan benar dan salah. Tapi harus benar-benar tahu kemampuan kita sampai sejauh mana pada setiap soal yang kita kerjakan.
Baca juga : [ Kumpulan Kotoba N3 ]

Dan dari beberapa hal di atas mengenai cara mengerjakan soal dokkai, ada satu masalah intinya. Yakni Kanji.

JIKA....
Tidak memahami kanji = Tidak bisa memahami kotoba
Tidak memahami kotoba = Tidak bisa memahami isi bacaan
Tidak memahami isi bacaan = BAGAIMANA BISA MENJAWAB PERTANYAAN ?

Sekian yang bisa saya sampaikan. Untuk pendapat lainnya silakan sampaikan di kolom komentar.

Terima kasih.