Cerita lagi dari negeri sakura yang saya alami sampai saat ini. Kali ini datang dari petugas JP Pos di Jepang.


Seperti yang saya pernah ceritakan sebelumnya bahwa hampir 90% barang-barang yang saya miliki saya dapatkan di sebuah forum belanja online terbesar di jepang yakni Amazon. Dengan belanja online tersebut, otomatis barang yang saya beli akan dikirim menggunakan jasa ekpedisi atau pengiriman barang. Dari kebiasaan tersebut, ada salah satu fenomena yang mungkin bisa dikatakan merepotkan. Namun dari kejadian ini saya bisa banyak terutama belajar bahasa jepang. Fenomena apakah yang saya maksud tersebut?

Kalau kedapatan surat cinta dari Pak Pos ini, rasanya ingin marah-marah. Soalnya kalau saya kerja sampai larut malam, pasti barang pesanan saya tidak akan sembarangan diletakkan di kotak pos (jika benda berharga atau jenis kiriman tertentu). Sebenarnya hal ini bagus, untuk menghindari kehilangan atau disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Namun kadang terasa merepotkan sekali harus telepon ke kantor pos pusat dan minta dikirim ulang barang tersebut ke alamat kita. Masih mending kalau barang bisa diantar lagi di saat kita sudah di rumah. Kadang waktu kita tidak pas saat Pak Pos datang. Sehingga harus dapat surat cinta lagi dari Pak Pos tersebut. Jika ingin mengambil sendiri bawa surat ini serta bukti identitas diri tapi harus sebelum jam 8 malam. Dan Kantor Pos 20 menit naik sepeda dari rumah tempat tinggal saya. 

Lalu surat cinta seperti apa sih sebenarnya? Kira-kira bisa dilihat seperti pada gambar berikut ini.
Bagian Depan biasanya terdapat 追跡番号(ついせきばんごう)
Perhatikan nomor telepon Kantor Pos yang bisa dihubungi

Pada surat cinta tersebut biasanya terdapat nama kita dan nama pengirim barang. Lalu ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam surat ini.

1. 受取人様 biasanya akan diisi nama kita sebagai penerima. Kadang penerima bukan kitapun tidak masalah yang penting ada orang yang menerima. Akan tetapi untuk surat penting tertentu (biasanya berwarna merah), harus orang yang bersangkutan yang menerima.

2. 差出人様 berisikan nama pengirim. Kadang tidak akan terbaca jelas apalagi dengan tulisan kanji orang jepang. Tapi informasi ini penting untuk mengetahui nama pengirim.

3. 追跡番号  atau nomor RESI. Nomor ini sesuai dengan lembar formulir jenis pengiriman. Nomor inilah yang biasa digunakan untuk tracking barang. Saat menelpon untuk dikirim ulang yang pertama ditanyakan biasanya nomor ini.

4. 種類番号 atau nomor jenis pengiriman. Biasanya hanya dibulati seperti contoh gambar diatas dari 01,02,....sampai 07 sesuai jenis pengiriman barang tersebut.

5. 保管期間 batas penyimpanan barang di kantorpos jika tidak diambil oleh penerima.

6. 配達担当者 nama petugas kantor pos yang mengantar barang tersebut. Biasanya jarang ditanyakan.

( Silahkan cari kosakata tersebut pada dua gambar diatas)

Jika via telepon biasanya akan ditanyakan nomer resi, nama, alamat, dan waktu yang diinginkan.  Jadi pastikan anda hafal alamat rumah anda.

Untuk permohonan pengiriman ulang bisa dilaksanakan juga melalui website berikut ini. https://trackings.post.japanpost.jp/delivery/deli/?ac=index_07

Karena sering mengalami hal seperti ini dan sering menelepon ke kantor pos, saya jadi belajar banyak hal dari aktifitas ini. Selain belajar berkaiwa lewat telepon , saya juga banyak menemukan kosakata baru. Terutama yang tertera dalam surat cinta diatas.

Seperti inilah kira-kira sebuah pengalaman yang mengajarkan saya banyak hal. Tidak hanya bahasa jepang, tapi hal-hal baru yang sebelumnya saya tidak tahu menjadi tahu. Jadi satu saran dari saya.

Jangan pernah takut salah.

Beranilah mencoba. Salah bukan masalah. Orang jepang tidak tahu yang kita bicarakan itu masalah mereka. Tapi setidaknya kita berusaha untuk belajar. Dari kesalahan tersebut kita akan tahu sebuah kebenaran. 

Sekian semoga bisa menginspirasi anda semua.