Pada postingan sebelumnya saya sudah membahas mengenai Perbedaan JLPT di Jepang dan di Indonesia berkaitan dengan pendaftaran dan waktu ujian, kali ini akan saya lanjutkan dan masih mengenai beberapa perbedaan JLPT di Jepang dan di Indonesia. 

3. MATERI BELAJAR

Seperti yang kita ketahui bahwa kelebihan dari peserta yang tinggal di Jepang adalah pengaruh lingkungan yang secara langsung berinteraksi dengan orang jepang dan lingkungan di jepang.Sehingga hal ini membuat peserta JLPT di jepang cenderung akan lebih menguasai sesi choukai. Sedangkan untuk sesi kanji dan bunpou masih lumayan sulit jika tidak meluangkan waktu untuk fokus belajar materi.

Selain itu, ketersediaan buku materi JLPT dengan terjemahan bahasa Indonesia yang masih terbatas, bagi peserta hal ini dianggapnya menjadi salah satu kendala. Karena untuk distribusi buku-buku JLPT dengan terjemahan bahasa indonesia masih sangat sedikit di wilayah jepang.

Akan tetapi, menurut saya hal ini bukanlah menjadi masalah yang besar. Karena justru dengan tidak adanya terjemahan bahasa indonesia, maka kita akan lebih rajin membuka kamus. Dan itu menjadi salah satu nilai tambah yang baik dalam proses belajar bahasa jepang. 


Bagi anda yang tinggal di jepang dengan status pemagang, ada fasilitas pemerintah yang ditujukan untuk para orang asing yang  ingin meningkatkan kualitas bahasa jepangnya dengan mengadakan sebuah kelompok belajar. Biasanya kelompok belajar ini diadakan di pusat kota (biasanya di perpustakaan kota). Dan pembimbingnya pun juga orang jepang yang biasanya sebagai suka relawan yang tanpa diberikan imbalan, akan tetapi senang untuk mengajar bahasa jepang kepada orang asing. Hanya saja karena pada dasarnya para relawan tersebut bukanlah seorang pengajar, maka biasanya akan ada sedikit kesulitan jika kita fokus belajar materi JLPT. Saya sendiri juga mengikuti kegiatan tersebut sejak pertama saya datang. Dan saya lebih memilih untuk melatih kemampuan bicara dan mendengar. Misalnya dengan latihan membaca koran, lalu membicarakan isu-isu hangat yang termuat di koran tersebut. Sayangnya bagi anda yang tempat tinggalnya jauh dari kota, biasanya akan mengalami kesulitan dengan jarak yang jauh. 

4. PERATURAN SAAT UJIAN

Untuk masalah ini, tidak diragukan lagi. Benar-benar sangat berbeda antara mengikuti ujian di jepang dan di indonesia. Dan saat pertama kali saya mengikuti JLPT di jepang, saya sedikit kaget dengan peraturan yang diberlakukan saat ujian.

Barang kali di indonesia pun, juga terasa bagaimana ketegangan saat mengikuti JLPT. Rasanya sudah seperti mengikuti ujian negara. Tapi yang saya rasakan saat mengikuti ujian di jepang benar-benar jauh berbeda.

Salah satu peraturan saat ujian berlangsung yang membuat saya sedikit heran adalah setiap peserta akan di cek kartu ujian dengan melihat poto dalam kartu ujian dengan wajah peserta secara langsung. Apakah ini untuk meyakinkan supaya tidak ada tindakan pencaloan? Apakah ini tidak berlebihan ya?

Selain itu, jika melanggar peraturan, petugas tidak segan-segan akan mengeluarkan peserta dari ruangan ujian tanpa belas kasihan. Barang kali kalau di indonesia masih ada keringanan atau hanya peringatan. Kalau di jepang, jika sudah melanggar, habislah anda.

Baca juga : [ Tips Saat Ujian JLPT ]

Lalu berakhirnya waktu ujian tanpa ada peringatan waktu, membuat saya sekidit syok. Karena saat itu saya  tidak membawa timer ataupun jam tangan. Sehingga 12 nomor dalam satu bagian soal tidak terjawab sama sekali. Untung saja nilai chokai saya lumayan tinggi sehingga berhasil mendongkrak total nilai yang membuat saya lulus JLPT N2 pada Desember tahun 2015. 

Jadi untuk masalah peraturan ini, bagi anda yang  mengikuti JLPT di jepang, harus anda perhatikan baik-baik. Jangan sampai anda dikeluarkan dan tidak bisa mendapatkan kesempatan mengerjakan ujian dengan baik. 

Sekian yang bisa saya sampaikan mengenai beberapa perbedaan JLPT di jepang dan di indonesia. Mungkin masih banyak lagi perbedaannya. Jika ada pendapat dan pengalaman seru lainnya saat mengerjakan JLPT, silakan tinggalkan komentar.

Terima kasih.